KEPIKUNAN atau demensia mungkin adalah hal yang
dapat dimaklumi bagi para orang lanjut usia. Tetapi bila kepikunan
sudah dalam kategori ‘sangat parah’ dan mempengaruhi kepribadian,
tingkah laku dan aktivitas, tentu patut diwaspadai karena bisa jadi apa
dialami adalah Demensia Alzheimer.
Alzheimer adalah jenis
kepikunan yang ‘mengerikan’ karena dapat melumpuhkan pikiran dan
kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran fungsi
intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan sehingga
mengganggu kegiatan sosial sehari-hari.
Penyakit Alzheimer
adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf di otak mati, sehingga
sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Gejala penyakit Alzheimer sulit dikenali sejak dini. Seseorang dengan penyakit Alzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir, yang membuat sulit bagi penderita penyakit Alzheimer untuk bekerja atau mengambil bagian dalam kehidupan sehari-hari.
Deteksi
dini adalah hal penting dalam mengatasi Alzheimer, tetapi faktanya
seringkali sulit dilakukan karena gelaja kemunduran kerap dianggap
sebagai suatu hal yang lumrah. Pasien biasanya hanya menunjukkan gejala
biasa seperti lupa, tetapi kemudian berkembang progresif menjadi parah
dan memperburuk fungsi kognitif dan fungsi mental lainnya.
Kejanggalan
awal biasanya dirasakan oleh penderita sendiri, mereka sulit mengingat
nama atau lupa meletakkan suatu barang. Mereka juga sering kali
menutup-nutupi hal itu dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal
yang biasa pada usia mereka.
Kejanggalan biasanya akan dirasakan
oleh orang-orang di sekitar mereka yang mulai khawatir akan penurunan
daya ingat. Mereka awalnya belum mencurigai adanya problem besar di
balik kepikunan yang dialami pasien, tetapi kemudian tersadar bahwa
kondisinya sudah parah.
Nah, agar kepikunan Alzhemier dapat
dicegah sejak dini, berikut beberapa tanda atau gejala yang patut
diwaspadai kemungkinan hadirnya penyakit pembunuh otak :
- Kemunduran memori/daya ingat.
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).
- Sulit melaksanakan kegiatan / pekerjaan sederhana
- Kesulitan bicara dan berbahasa.
- Disorientasi WTO (Waktu – Tempat – Orang)
- Sulit dalam berhitung
- Salah meletakan benda
- Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias
- Perubahan emosi dan perilaku.
- Gangguan berfikir abstrak. Kemampuan imajinasi penderita terganggu.
- Hilang minat dan inisiatif. Cenderung menjadi pendiam, tak mau bergaul, menyendiri.
- Tidak bisa membedakan berbagai jenis bau-bauan (tanpa penyebab lain misalnya flu, trauma otak, tumor otak).
Lalu
bagaimana agar kita terhindar dari penyakit ini.Beberapa para ahli
medis mengatakan Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran tertentu
bisa meningkatkan daya ingat. Salah satunya adalah mengkonsumsi Brokoli.
Menurut penelitian di Inggris, brokoli berkhasiat untuk menguatkan
ingatan, sehingga sayuran itu digunakan untuk mencegah dan merawat
penderita alzheimer (pikun).
Brokoli, atau yang dalam bahasa latin
disebut Brassica Oleracea Var Italica adalah bunga dari tanaman
sejenis kubis. Brokoli merupakan kumpulan dari kuntum bunga yang
membentuk gerombolan. Selain bisa dimakan mentah, sayuran ini bisa
diolah menjadi beragam hidangan lezat.
Saripati yang terdapat pada
lima jenis buah dan sayuran-brokoli, kentang, jeruk, apel, dan lobak-
ternyata mengandung kesamaan senyawa yang memiliki sifat menyembuhkan
penyakit alzheimer. Namun senyawa itu paling banyak ditemukan dalam
brokoli.
Brokoli memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
makanan dan minuman lainnya. “Dengan mengkonsumsi brokoli dalam jangka
panjang, seseorang bisa mengurangi penurunan kadar acetylcholine di
sistem saraf pusatnya. Artinya, brokoli juga dapat menjadi makanan
alternatif bagi orang-orang yang tidak ingin pikun pada masa tuanya.
Kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya juga lebih banyak daripada
jeruk. Bahkan, kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan
dengan segelas susu.
0 comments:
Post a Comment