Saturday, July 21, 2012

Makan sahur adalah suatu rutinitas yang biasa kita jalankan ketika kita menunaikan ibadah puasa. Tetapi terkadan kita tidak tahu apa sebenarnya manfaat dan keberkahan melaksanakan sunnah makan sahur, bahkan banyak diantara kita yang justru meninggalkannya dengan alasan klasik yaitu ngantuk atau males bangun. Padahal kalu kita melaksanakan makan sahur sesuai tuntunan Rosul maka ada banyak keberkahan yang bisa kita peroleh.
 
Menurut pakar kesehatan, tidak sahur di pagi hari dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan. “Bagi orang yang berpuasa, kan buka saat pukul 06.00 sore. Itu artinya lambung kosong hampir 12 jam lebih. Bila saat sahur tidak diisi, maka asam lambung akan menjadi terlalu tinggi,akibatnya, ketika makan saat buka, perut akan terasa kembung dan perih,”

Selain itu,melewatkan makan sahur saat bulan puasa menyebabkan tidak adanya asupan kalori atau karbohidrat yang masuk ke tubuh. Padahal, tubuh sangat membutuhkan gula. Berpuasa atau menjaga diri untuk tidak makan selama 8 jam tentunya membutuhkan energi agar pada siang harinya aktivitas Anda tidak terganggu. Dengan sahur, berarti Anda menyiapkan banyak cadangan energi untuk beraktivitas. Sebaiknya, saat sahur, hindari makan atau minum sesuatu yang manis karena Anda justru akan cepat merasa lapar. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang melepaskan insulin dengan cepat. Padahal insulin berfungsi mentransfer gula dari dalam darah ke seluruh tubuh dan melepaskannya dalam bentuk energi. Sebaiknya Anda memperbanyak makan makanan yang mengandung serat dan protein karena dapat membantu memperlambat proses pengeluaran insulin.

Selain sahur sangat penting sebagai bahan energy, ada beberapa hal lain yang penting di ingat mengenai masalah kesehatan tentang sahur, dimana biasanya kita tidur setelah sahur. Padahal ini adalah kebiasaan yang buruk dan berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita magh. Menurut Dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, yang juga seorang Wakil Sekjen PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), setelah makan, makanan akan disimpan di dalam lambung. Ketika anda langsung tidur, maka makanan itu akan berbalik arah lagi ke atas. Kondisi ini disebut dengan Refluks Esofagus atau Esophageal Reflux, yaitu kembalinya makanan dari lambung ke dalam Esofagus (saluran yang mengangkut makanan dari mulut ke perut). Bila kondisi ini terjadi, maka makanan yang baru saja mencapai lambung akan berbalik arah menuju ke kerongkongan. Maka timbullah asam lambung yang terbawa oleh makanan tersebut. Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas dan terkadang menimbulkan rasa mual, mulas dan ingin muntah karena ada makanan yang berbalik arah. Setidaknya beri waktu lambung untuk mulai mencerna makanan, setidaknya lebih dari 1 jam setelah makan.

Bagi anda yang memiliki keluhan penyakit maag atau tungkak lambung, kebiasaan ini tentu akan semakin memperparah keluhan anda selama berpuasa. Dilansir dari MedicineNet.com, makanan di perut sebagian dicerna oleh asam lambung dan enzim. Biasanya, sebagian kandungan asam lambung disampaikan oleh otot perut ke dalam usus kecil untuk pencernaan lebih lanjut. Dalam kondisi refluks esophagus tersebut, kandungan asam mundur sampai ke kerongkongan, yang bisa saja mencapai saluran pernapasan. Hal tersebut dapat menyebabkan inflamasi (peradangan), kerusakan pada kerongkongan, paru-paru dan laring (kotak suara). Proses keseluruhan secara medis disebut Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Sebesar 10% penderita GERD pengembangan Barret esofagus dapat meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.

Masih menurut Dokter peraih ‘Young Clinician Award pada World Congress of Gastroenterology Bangkok 2002′ tersebut, makanan yang sukar dicerna adalah makanan yang terlalu berlemak, seperti keju dan makanan mengandung minyak. Makanan tersebut dalam jumlah banyak akan memerlukan waktu 2 jam untuk dicerna. Sedangkan nasi dengan sayur berkuah atau telur dan ikan rebus biasanya memerlukan waktu 1 jam untuk dicerna. Selama berpuasa, nutrisi yang paling diperlukan manusia secara garis besar adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

Link 
Categories:

0 comments:

Post a Comment