Makan sahur adalah suatu rutinitas yang biasa kita
jalankan ketika kita menunaikan ibadah puasa. Tetapi terkadan kita tidak
tahu apa sebenarnya manfaat dan keberkahan melaksanakan sunnah makan
sahur, bahkan banyak diantara kita yang justru meninggalkannya dengan
alasan klasik yaitu ngantuk atau males bangun. Padahal kalu kita
melaksanakan makan sahur sesuai tuntunan Rosul maka ada banyak
keberkahan yang bisa kita peroleh.
Menurut pakar kesehatan, tidak sahur di pagi hari dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
“Bagi orang yang berpuasa, kan buka saat pukul 06.00 sore. Itu artinya
lambung kosong hampir 12 jam lebih. Bila saat sahur tidak diisi, maka
asam lambung akan menjadi terlalu tinggi,akibatnya, ketika makan saat
buka, perut akan terasa kembung dan perih,”
Selain itu,melewatkan
makan sahur saat bulan puasa menyebabkan tidak adanya asupan kalori atau
karbohidrat yang masuk ke tubuh. Padahal, tubuh sangat membutuhkan
gula. Berpuasa atau menjaga diri untuk tidak makan selama 8 jam tentunya
membutuhkan energi agar pada siang harinya aktivitas Anda tidak
terganggu. Dengan sahur, berarti Anda menyiapkan banyak cadangan energi
untuk beraktivitas. Sebaiknya, saat sahur, hindari makan atau minum
sesuatu yang manis karena Anda justru akan cepat merasa lapar. Hal ini
disebabkan oleh tubuh yang melepaskan insulin dengan cepat. Padahal
insulin berfungsi mentransfer gula dari dalam darah ke seluruh tubuh dan
melepaskannya dalam bentuk energi. Sebaiknya Anda memperbanyak makan
makanan yang mengandung serat dan protein karena dapat membantu
memperlambat proses pengeluaran insulin.
Selain sahur sangat
penting sebagai bahan energy, ada beberapa hal lain yang penting di
ingat mengenai masalah kesehatan tentang sahur, dimana biasanya kita tidur setelah sahur.
Padahal ini adalah kebiasaan yang buruk dan berbahaya bagi kesehatan
terutama bagi penderita magh. Menurut Dr. H. Ari Fahrial Syam,
SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan
Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, yang juga seorang Wakil
Sekjen PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia),
setelah makan, makanan akan disimpan di dalam lambung. Ketika anda
langsung tidur, maka makanan itu akan berbalik arah lagi ke atas.
Kondisi ini disebut dengan Refluks Esofagus atau Esophageal Reflux,
yaitu kembalinya makanan dari lambung ke dalam Esofagus (saluran yang
mengangkut makanan dari mulut ke perut). Bila kondisi ini terjadi, maka
makanan yang baru saja mencapai lambung akan berbalik arah menuju ke
kerongkongan. Maka timbullah asam lambung yang terbawa oleh makanan
tersebut. Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas dan
terkadang menimbulkan rasa mual, mulas dan ingin muntah karena ada
makanan yang berbalik arah. Setidaknya beri waktu lambung untuk mulai
mencerna makanan, setidaknya lebih dari 1 jam setelah makan.
Bagi
anda yang memiliki keluhan penyakit maag atau tungkak lambung, kebiasaan
ini tentu akan semakin memperparah keluhan anda selama berpuasa.
Dilansir dari MedicineNet.com, makanan di perut sebagian dicerna oleh
asam lambung dan enzim. Biasanya, sebagian kandungan asam lambung
disampaikan oleh otot perut ke dalam usus kecil untuk pencernaan lebih
lanjut. Dalam kondisi refluks esophagus tersebut, kandungan asam mundur
sampai ke kerongkongan, yang bisa saja mencapai saluran pernapasan. Hal
tersebut dapat menyebabkan inflamasi (peradangan), kerusakan pada
kerongkongan, paru-paru dan laring (kotak suara). Proses keseluruhan
secara medis disebut Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Sebesar 10%
penderita GERD pengembangan Barret esofagus dapat meningkatkan risiko
terkena kanker kerongkongan.
Masih menurut Dokter peraih ‘Young Clinician Award pada World Congress of Gastroenterology Bangkok 2002′ tersebut,
makanan yang sukar dicerna adalah makanan yang terlalu berlemak,
seperti keju dan makanan mengandung minyak. Makanan tersebut dalam
jumlah banyak akan memerlukan waktu 2 jam untuk dicerna. Sedangkan nasi
dengan sayur berkuah atau telur dan ikan rebus biasanya memerlukan waktu
1 jam untuk dicerna. Selama berpuasa, nutrisi yang paling diperlukan
manusia secara garis besar adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
0 comments:
Post a Comment