Film The Billionaire diangkat dari kisah
nyata seorang pengusaha muda bernama Top Ittipat. Saat film ini beredar,
Ittipat berusia 26 tahun. Siapa yang menyangka bahwa Ittipat adalah
seorang pecandu game online saat dia berusia 16 tahun?
Saat gurunya sedang menjelaskan pelajaran, Ittipat sibuk bermain game online. Jumlah komputer di kamarnya lebih dari 3, dan semuanya dipergunakan untuk main game online.
Saat ia berusia 17 tahun, ia berhenti sekolah dan menjadi penjaja
kacang, dibantu oleh pamannya yang sudah separuh baya. Usahanya tidak
begitu lancar, ada saja masalah yang menghampiri usaha anak muda
tersebut. Orangtuanya pun khawatir dengan masa depan anak bungsunya
tersebut.
Saat ia berusia 18 tahun, keluarganya bangkrut dan meninggalkan
hutang sebesar 40 juta baht. Papa dan mamanya memutuskan untuk
meninggalkan Thailand, tetapi Ittipat meminta untuk tetap tinggal.
Saat berusia 19 tahun, Ittipat berhasil menciptakan camilan rumput laut goreng “Tao Kae Noi” (Pengusaha Muda) yang saat ini dijual di 3.000 cabang 7-Eleven (mini
market) di Thailand. Tapi tidak semudah itu ia mencapai kesuksesan! Ia
menghabiskan beratus-ratus ribu baht untuk menciptakan cemilan ini,
hingga suatu hari pamannya terjatuh dan masuk RS, dan dari musibah
itulah, ia mendapat titik cerah untuk menciptakan camilan rumput laut
goreng.
Awalnya ia menjual produknya di counter di pusat
perbelanjaan. Lalu ia mencoba untuk menawarkan produknya ke 7-Eleven.
Kunjungan demi kunjungan ia ditolak karena kemasan, harga, dan lain
sebagainya. Dengan tekad yang pantang menyerah, ia mengubah desain
kemasan dengan bantuan seorang designer. Ia dengan semangat kembali ke
7-Eleven, tetapi penantiannya tidak mendapat respon. Lalu, ia
memberikan sample produknya kepada satpam penjaga di sana. Dan ternyata produknya diambil oleh beberapa karyawan di gedung itu.
Di saat ia merasa ingin putus asa, tiba-tiba ia di hubungi oleh pihak
7-Eleven karena produknya diterima. Tetapi, ia harus mempunyai sebuah
pabrik. Selama ini ia menggoreng rumput lautnya hanya di sebuah dapur
kecil bersama Pamannya. Lalu ia teringat keluarganya masih mempunyai
sebuah kantor kecil. Maka ia merenovasi kantor tersebut menjadi sebuah
pabrik agar ia bisa lolos kualifikasi.
Pada akhirnya, kerja keras
dan semangatnya berbuah hasil. Setelah 2 tahun, ia berhasil membayar
hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah yang selama ini
mereka tinggali bersama kedua orangtuanya.
Kisah nyata yang sungguh
memberikan inspirasi kepada saya pribadi, dan semoga juga memberikan
inspirasi kepada semua pembaca. Perjalanan dia menuju sebuah kesuksesan
penuh dengan masalah hinggal ia terjatuh berkali-kali, mengalami musibah
bertubi-tubi, hingga ia harus berpisah dengan orangtuanya. Semua yang
dialami, tidaklah mudah untuk dilewati. Tetapi, disaat ia berhasil
melewati itu semua, ia menuai hasil dari kerja kerasnya, bahkan
berlipat-lipat ganda. Luar biasa!
0 comments:
Post a Comment