Friday, June 1, 2012

t_patung_dada.jpg
BERJUANG UNTUK RAKYAT

BIOGRAFI SINGKAT
Mohammad Husni Thamrin lahir di Sawah Besar, Jakarta, 16 Februari 1894. Anak Wedana Tabri Thamrin dan Nurhana. Sejak kecil dikenal cerdas dan suka bergaul dengan masyarakat dari segenap lapisan, mengenyam pendidikan kolonial sambil belajar mengaji sehingga membuat dia berpikir maju sekaligus mempertahankan identitas kebetawiannya. Sempat bekerja di Kantor Kepatihan Batavia dan KPM, lalu menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota), kemudian menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat).



Kiprahnya dalam pergerakan nasional, berjuang untuk rakyat, kemajuan masyarakat pribumi, dan puncaknya menuntut Indonesia berparlemen dan merdeka membuat pemerintah kolonial mencari alasan untuk menangkapnya. Menjelang akhir hayatnya ia menjadi tahanan rumah, dituduh telah melawan Belanda. Ia wafat 11 Januari 1941 dan dimakamkan di pekuburan Karet.

RIWAYAT GEDUNG MH THAMRIN
Memasuki awal abad ke-20, pemerintah kolonial mengembangkan prasarana kota Batavia dengan membangun gedung-gedung untuk rumah tinggal, kantor, dan pelayanan masyarakat, termasuk bangunan yang kemudian dibeli oleh Mohammad Husni Thamrin dan dihibahkan untuk kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung ini menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sehingga dikenal dengan Gedung Permufakatan.



Gedung ini tempat disemaikan semangat kebangsaan, perlawanan terhadap penjajahan. Di sini dilakukan rapat-rapat pergerakan nasional, kongres rakyat Indonesia, pertunjukan sandiwara, kursus-kursus, kegiatan bazar, dan lainnya. Gedung ini diamanatkan untuk perjuangan menuju kemerdekaan. Para tokoh pemimpinan bangsa periode pergerakan nasional selalu memanfaatkan gedung ini. Gedung ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam menegakkan semangat perjuangan melawan penjajah terutama setelah tokoh-tokoh pergerakan nasional nonkooperatif ditangkap di seluruh Indonesia.

KOLEKSI YANG DIMILIKI
  • Foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional Indonesia.
  • Foto-foto reproduksi suasana kota Jakarta pada zaman Mohammad Husni Thamrin.
  • Lukisan tentang Mohammad Husni Thamrin
  • Radio yang digunakan Mohammad Husni Thamrin untuk mendengarkan siaran dari NIROM maupun dari luar negeri
  • Bale-bale tempat pembaringan terakhir jenazah Mohammad Husni Thamrin
  • Lemari pakaian peninggalan Mohammad Husni Thamrin
  • Kursi
  • Piring hias
  • Blangkon
  • Kepustakaan meliputi buku-buku naskah tentang Mohammad Husni Thamrin dan pidata-pidatonya di Volksraad
Dalam pengembangan museum ke depan dimana ada penambahan koleksi, direncanakan akan diperkaya dengan koleksi-koleksi pergerakan nasional lainnya. Bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan koleksi yang relevan dengan kiprah Mohammad Husni Thamrin dalam pergerakan nasional, Museum MH Thamrin sangat menyambut gembira dan menghargai dengan tulus.

AKTIVITAS
  1. Pelayanan informasi perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.
  2. Penelitian tentang Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.
  3. Menyelenggarakan lomba-lomba untuk pelajar dan mahasiswa.
  4. Menyelenggarakan seminar, napak tilas dan pertunjukan sandiwara tentang Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional.

FASILITAS
  1. Ruang pertemuan/aula yang luas dan ber-AC, layak untuk seminar, lokakarya, diskusi, dengan daya tampung sekitar 250 orang.
  2. Halaman depan yang asri layak untuk resepsi taman, bazar, dan pagelaran seni.

Sumber: Brosur 'Gedung Mohammad Husni Thamrin: Berjuang uhttp://www.museumindonesia.com/museum/35/1/Museum_M.H._Thamrin_Jakartantuk Rakyat' (Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2003)


Alamat:
Museum MH Thamrin
Jl. Kenari II no.15
Jakarta

Telp. 021-3909 148
Fax. 021-3923 185


Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00 WIB
Hari Senin/Besar Tutup


Tiket:
Dewasa Rp 2.000 (Rombongan Dewasa Rp 1500)
Mahasiswa Rp 1.000 (Rombongan Mahasiswa Rp 750)
Pelajar/Anak Rp 600 (Rombongan Pelajar/Anak Rp 500)
Categories:

0 comments:

Post a Comment